• Tentang
  • Team
  • Pedoman
  • Kontak
Senin, 11 Desember 2023
rebowagen.com
  • Beranda
  • Lingkungan
    Anjir Bahasa Gaul, dan Dusun Nganjir Yang Terancam Longsor

    Anjir Bahasa Gaul, dan Dusun Nganjir Yang Terancam Longsor

    Akar Wangi, Jenis Tanaman Konservasi Yang Mempunyai Nilai Ekonomi Tinggi

    Akar Wangi, Jenis Tanaman Konservasi Yang Mempunyai Nilai Ekonomi Tinggi

    ‘Ngedrek Lendhut’, Konsep Normalisasi Telaga Dengan Sistem Ekologi-Hidraulik, Berbasis Pengetahuan Tradisional

    ‘Ngedrek Lendhut’, Konsep Normalisasi Telaga Dengan Sistem Ekologi-Hidraulik, Berbasis Pengetahuan Tradisional

    Karst dan Cadangan Air, Sekelumit Cerita Tentang Dunia Bawah Tanah Gunungkidul

    Karst dan Cadangan Air, Sekelumit Cerita Tentang Dunia Bawah Tanah Gunungkidul

    Sabar dan Ikhlas, Teladan dan Makna Perjuangan Mbah Sadiman Menghijaukan Bumi

    Sabar dan Ikhlas, Teladan dan Makna Perjuangan Mbah Sadiman Menghijaukan Bumi

    Kawasan Bentang Alam Karst Gunungkidul, ‘Sak KĂŞpĂŞl CunthĂŞl, Sak Upa Dawa?

    Kawasan Bentang Alam Karst Gunungkidul, ‘Sak KĂŞpĂŞl CunthĂŞl, Sak Upa Dawa?

    Trending Tags

  • Seni & Budaya
    • Semua
    • Adat
    • Pertanian
    • Seni
    Upacara Pangrupukan Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 di Kaliwaru

    Upacara Pangrupukan Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 di Kaliwaru

    Nyadran Bulan Ruwah, Momen Orang Jawa ‘Mengeti Arwah’

    Nyadran Bulan Ruwah, Momen Orang Jawa ‘Mengeti Arwah’

    Fungsi, Alat, dan Romantisme Pawon (Dapur) Tradisional Gunungkidul

    Fungsi, Alat, dan Romantisme Pawon (Dapur) Tradisional Gunungkidul

    Tradisi Wedangan, Sebuah Strategi Komunikasi Orang Gunungkidul

    Tradisi Wedangan, Sebuah Strategi Komunikasi Orang Gunungkidul

    Pijat Refleksi ABDW, Meraba, Memijat Pusat-Pusat Simpul Permasalahan Sosial Gunungkidul

    Pijat Refleksi ABDW, Meraba, Memijat Pusat-Pusat Simpul Permasalahan Sosial Gunungkidul

    ‘Sambatan, Neba, Derep’, Budaya Faktual Relasi dan Kohesi Sosial Warga Desa di Gunungkidul

    ‘Sambatan, Neba, Derep’, Budaya Faktual Relasi dan Kohesi Sosial Warga Desa di Gunungkidul

    Cerita Reyog Dhodhog, Seni Reyog Yang Konon Paling Klasik di Gunungkidul

    Cerita Reyog Dhodhog, Seni Reyog Yang Konon Paling Klasik di Gunungkidul

    Mengenal Penghayat Kepercayaan di Gunungkidul dan Inti Ajarannya

    Mengenal Penghayat Kepercayaan di Gunungkidul dan Inti Ajarannya

    Makna Prosesi dan Ubarampe Upacara Adat Tingkeban atau Mitoni

    Makna Prosesi dan Ubarampe Upacara Adat Tingkeban atau Mitoni

  • Sejarah
    • Semua
    • Cerita Rakyat
    Napak Tilas Sejarah Pergantian Nama Empat Padukuhan di Kalurahan Kepek, Wonosari, Gunungkidul

    Napak Tilas Sejarah Pergantian Nama Empat Padukuhan di Kalurahan Kepek, Wonosari, Gunungkidul

    Penamaan Tempat di Gunungkidul Berdasarkan pada Kondisi Geografisnya

    Penamaan Tempat di Gunungkidul Berdasarkan pada Kondisi Geografisnya

    Kilas Balik ‘Verdon Gorge van Java’, Air Terjun Sri Gethuk Yang Menawan

    Kilas Balik ‘Verdon Gorge van Java’, Air Terjun Sri Gethuk Yang Menawan

    Nestapa Zaman Gaber dan Upaya Masyarakat Gunungkidul Bertahan Hidup

    Nestapa Zaman Gaber dan Upaya Masyarakat Gunungkidul Bertahan Hidup

    Tugu Jumenengan di Gunungkidul,  Tanda Sejarah Penobatan Sri Sultan Hamengkubuwana IX

    Tugu Jumenengan di Gunungkidul, Tanda Sejarah Penobatan Sri Sultan Hamengkubuwana IX

    Makna Tradisi Gumbregan, Kearifan Sikap Petani Terhadap Hewan Ternak

    Makna Tradisi Gumbregan, Kearifan Sikap Petani Terhadap Hewan Ternak

    Tebing Pantai Ngungap, Napak Tilas Junghuhn Setelah Lebih Dari Satu Setengah Abad

    Tebing Pantai Ngungap, Napak Tilas Junghuhn Setelah Lebih Dari Satu Setengah Abad

    Tugu Handayani: Simbol Identitas dan Perjuangan Masyarakat Gunungkidul

    Tugu Handayani: Simbol Identitas dan Perjuangan Masyarakat Gunungkidul

    Pasar Kawak Seneng Siraman, Monumen Cinta Rangga Puspawilaga

    Pasar Kawak Seneng Siraman, Monumen Cinta Rangga Puspawilaga

    Gapura Lar Badak: Ikon Gunungkidul yang Penuh Makna

    Gapura Lar Badak: Ikon Gunungkidul yang Penuh Makna

    Trending Tags

  • Sosial
  • Kearifan Lokal
  • Mitos
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Lingkungan
    Anjir Bahasa Gaul, dan Dusun Nganjir Yang Terancam Longsor

    Anjir Bahasa Gaul, dan Dusun Nganjir Yang Terancam Longsor

    Akar Wangi, Jenis Tanaman Konservasi Yang Mempunyai Nilai Ekonomi Tinggi

    Akar Wangi, Jenis Tanaman Konservasi Yang Mempunyai Nilai Ekonomi Tinggi

    ‘Ngedrek Lendhut’, Konsep Normalisasi Telaga Dengan Sistem Ekologi-Hidraulik, Berbasis Pengetahuan Tradisional

    ‘Ngedrek Lendhut’, Konsep Normalisasi Telaga Dengan Sistem Ekologi-Hidraulik, Berbasis Pengetahuan Tradisional

    Karst dan Cadangan Air, Sekelumit Cerita Tentang Dunia Bawah Tanah Gunungkidul

    Karst dan Cadangan Air, Sekelumit Cerita Tentang Dunia Bawah Tanah Gunungkidul

    Sabar dan Ikhlas, Teladan dan Makna Perjuangan Mbah Sadiman Menghijaukan Bumi

    Sabar dan Ikhlas, Teladan dan Makna Perjuangan Mbah Sadiman Menghijaukan Bumi

    Kawasan Bentang Alam Karst Gunungkidul, ‘Sak KĂŞpĂŞl CunthĂŞl, Sak Upa Dawa?

    Kawasan Bentang Alam Karst Gunungkidul, ‘Sak KĂŞpĂŞl CunthĂŞl, Sak Upa Dawa?

    Trending Tags

  • Seni & Budaya
    • Semua
    • Adat
    • Pertanian
    • Seni
    Upacara Pangrupukan Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 di Kaliwaru

    Upacara Pangrupukan Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 di Kaliwaru

    Nyadran Bulan Ruwah, Momen Orang Jawa ‘Mengeti Arwah’

    Nyadran Bulan Ruwah, Momen Orang Jawa ‘Mengeti Arwah’

    Fungsi, Alat, dan Romantisme Pawon (Dapur) Tradisional Gunungkidul

    Fungsi, Alat, dan Romantisme Pawon (Dapur) Tradisional Gunungkidul

    Tradisi Wedangan, Sebuah Strategi Komunikasi Orang Gunungkidul

    Tradisi Wedangan, Sebuah Strategi Komunikasi Orang Gunungkidul

    Pijat Refleksi ABDW, Meraba, Memijat Pusat-Pusat Simpul Permasalahan Sosial Gunungkidul

    Pijat Refleksi ABDW, Meraba, Memijat Pusat-Pusat Simpul Permasalahan Sosial Gunungkidul

    ‘Sambatan, Neba, Derep’, Budaya Faktual Relasi dan Kohesi Sosial Warga Desa di Gunungkidul

    ‘Sambatan, Neba, Derep’, Budaya Faktual Relasi dan Kohesi Sosial Warga Desa di Gunungkidul

    Cerita Reyog Dhodhog, Seni Reyog Yang Konon Paling Klasik di Gunungkidul

    Cerita Reyog Dhodhog, Seni Reyog Yang Konon Paling Klasik di Gunungkidul

    Mengenal Penghayat Kepercayaan di Gunungkidul dan Inti Ajarannya

    Mengenal Penghayat Kepercayaan di Gunungkidul dan Inti Ajarannya

    Makna Prosesi dan Ubarampe Upacara Adat Tingkeban atau Mitoni

    Makna Prosesi dan Ubarampe Upacara Adat Tingkeban atau Mitoni

  • Sejarah
    • Semua
    • Cerita Rakyat
    Napak Tilas Sejarah Pergantian Nama Empat Padukuhan di Kalurahan Kepek, Wonosari, Gunungkidul

    Napak Tilas Sejarah Pergantian Nama Empat Padukuhan di Kalurahan Kepek, Wonosari, Gunungkidul

    Penamaan Tempat di Gunungkidul Berdasarkan pada Kondisi Geografisnya

    Penamaan Tempat di Gunungkidul Berdasarkan pada Kondisi Geografisnya

    Kilas Balik ‘Verdon Gorge van Java’, Air Terjun Sri Gethuk Yang Menawan

    Kilas Balik ‘Verdon Gorge van Java’, Air Terjun Sri Gethuk Yang Menawan

    Nestapa Zaman Gaber dan Upaya Masyarakat Gunungkidul Bertahan Hidup

    Nestapa Zaman Gaber dan Upaya Masyarakat Gunungkidul Bertahan Hidup

    Tugu Jumenengan di Gunungkidul,  Tanda Sejarah Penobatan Sri Sultan Hamengkubuwana IX

    Tugu Jumenengan di Gunungkidul, Tanda Sejarah Penobatan Sri Sultan Hamengkubuwana IX

    Makna Tradisi Gumbregan, Kearifan Sikap Petani Terhadap Hewan Ternak

    Makna Tradisi Gumbregan, Kearifan Sikap Petani Terhadap Hewan Ternak

    Tebing Pantai Ngungap, Napak Tilas Junghuhn Setelah Lebih Dari Satu Setengah Abad

    Tebing Pantai Ngungap, Napak Tilas Junghuhn Setelah Lebih Dari Satu Setengah Abad

    Tugu Handayani: Simbol Identitas dan Perjuangan Masyarakat Gunungkidul

    Tugu Handayani: Simbol Identitas dan Perjuangan Masyarakat Gunungkidul

    Pasar Kawak Seneng Siraman, Monumen Cinta Rangga Puspawilaga

    Pasar Kawak Seneng Siraman, Monumen Cinta Rangga Puspawilaga

    Gapura Lar Badak: Ikon Gunungkidul yang Penuh Makna

    Gapura Lar Badak: Ikon Gunungkidul yang Penuh Makna

    Trending Tags

  • Sosial
  • Kearifan Lokal
  • Mitos
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
rebowagen.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Seni & Budaya Adat

Kenduri Muludan, Ritual Adat Memperingati Kelahiran Nabi di Gunungkidul

Setelah ajaran Islam mulai menyebar di tanah Jawa, maka kemudian terjadi akulturasi dengan adat dan budaya masyarakat yang lebih dulu ada dan berkembang. Banyak sekali ritual atau upacara adat hasil akulturasi ini kemudian menjadi tradisi masyarakat turun temurun. Salah satu yang sampai saat ini masih dilakukan adalah ritual 'Kenduri Muludan'. Ini adalah upacara yang dilakukan masyarakat Jawa untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad pada Bulan Rabiul Awal (Mulud).

Edi Padmo oleh Edi Padmo
9 November 2022
pada Adat
0
Kenduri Muludan, Ritual Adat Memperingati Kelahiran Nabi di Gunungkidul
Bagikan di WhatsAppBagikan di Facebook

Adat Budaya(rebowagen.com)– Bulan Rabiul Awal bagi umat Islam adalah bulan yang sangat istimewa. Tercatat ada tiga peristiwa penting yang berkenaan langsung dengan sejarah kehidupan dan perjuangan Nabi Muhammad SAW. Selain sebagai nabi, beliau juga sebagai rasul terakhir atau nabi penutup bagi umat Islam.

Peristiwa penting pertama berkenaan dengan Bulan Rabiul Awal adalah kelahiran Nabi Muhammad. Beliau dilahirkan pada hari Senin 12 Rabiul Awal tahun Gajah, atau tanggal 24 April 571M. Peristiwa kedua adalah hijrahnya Nabi dari Makkah ke Madinah. Pada masa perjuangan berdakwah menyebarkan agama Islam, Rasulullah memang menemui banyak sekali halangan dan rintangan yang sangat berat. Sehingga tepat 13 tahun setelah menerima wahyu dan diangkat menjadi nabi, beliau memutuskan untuk hijrah dari Makkah ke Madinah. Dan peristiwa ketiga adalah wafatnya Rasulullah yakni pada hari Senin 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriah (8 Juni 632 M).

Ketiga hal penting yang berkenaan langsung dengan pribadi Rasulullah yang terjadi pada Bulan Rabiul Awal menjadikan bulan ini menjadi istimewa bagi seluruh umat Islam. Peringatan kelahiran Nabi diperingati sebagai Maulidan (Muludan-Jawa). Umat Islam dari berbagai daerah menyambut Bulan Rabiul Awal dengan berbagai acara. Masing masing mempunyai tradisi sendiri-sendiri yang sesuai dengan kultur budaya setempat.

Kenduri Muludan di Tanjung Kalurahan Bleberan Kapanewon Playen

Pada proses penyebaran Agama Islam di tanah Jawa, memang terjadi akulturasi dengan budaya masyarakat yang telah berkembang sebelumnya. Hal ini melahirkan banyak sekali upacara atau ritual adat serta kesenian rakyat yang berkenaan dengan agama Islam. Cerita sejarah menuturkan, tentang peran 9 pendakwah Islam di tanah Jawa yang terkenal sebagai Wali Sanga. Para ulama inilah yang dalam dakwahnya berstrategi agar ajaran Islam dapat diterima di masyarakat, tanpa harus menghilangkan adat dan budaya asli yang telah ada dan telah berkembang sebelumnya.

TulisanTerkait

Upacara Pangrupukan Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 di Kaliwaru

Upacara Pangrupukan Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 di Kaliwaru

25 Maret 2023
‘Sambatan, Neba, Derep’, Budaya Faktual Relasi dan Kohesi Sosial Warga Desa di Gunungkidul

‘Sambatan, Neba, Derep’, Budaya Faktual Relasi dan Kohesi Sosial Warga Desa di Gunungkidul

8 Februari 2023
Makna Prosesi dan Ubarampe Upacara Adat Tingkeban atau Mitoni

Makna Prosesi dan Ubarampe Upacara Adat Tingkeban atau Mitoni

19 Januari 2023
Tahapan dan Makna Selamatan Orang Meninggal Dalam Adat Tradisi Masyarakat Jawa

Tahapan dan Makna Selamatan Orang Meninggal Dalam Adat Tradisi Masyarakat Jawa

11 Desember 2022

Pada hari Sabtu Wage kemarin, saya ikut upacara Kenduri Muludan di balai padukuhan Tanjung, Kalurahan Bleberan, Kapanewon Playen, Gunungkidul. Sejak sekitar pukul 11 siang, kenthongan yang berada di balai dusun sudah ditabuh. Ini sebagai pertanda undangan bagi perwakilan dari seluruh Kepala Keluarga (KK) satu dusun untuk segera berkumpul.

Satu persatu maupun dengan berombongan warga mulai berdatangan membawa baki berisi makanan. Baki yang mereka bawa, dibungkus dengan kain taplak meja yang berwarna-warni. Tak hanya bapak-bapak yang datang, ibu-ibu, anak muda hingga anak kecil banyak yang hadir mengikuti Kenduri Muludan ini. Baki berisi nasi ‘golong‘ beserta lauk pauk, ada sayur lombok, tahu, tempe, bakmi serta rempeyek.

Suasana ‘regeng‘ (ramai) segera memenuhi ruangan balai padukuhan. Sebelum akhirnya kepala dukuh memulai acara kenduri. Berbagai informasi tentang pemerintahan disampaikan, mulai dan himbauan vaksinasi booster dan PMK, program pembangunan, pajak dan beberapa hal yang lain.

Saya jadi teringat seorang ahli yang menyatakan bahwa ritual adat adalah representasi dari sebuah sistem masyarakat sosial yang memuat banyak sekali nilai-nilai yang menjadi dasar dari kehidupan sosial secara umum.

Salah satu Ambengan yang dibawa warga pada saat Kenduri Muludan

Bahkan bisa dikatakan bahwa nilai-nilai yang berkembang di masyarakat ini sudah menjadi akar budaya sehari-hari dan menjadi modal sosial dasar bersama. Gotong-royong, kerukunan, silaturahmi, kekompakan, toleransi musyawarah dan banyak hal yang lain. Tradisi yang dilakukan secara turun temurun ini ketika masih dilestarikan, maka modal sosial masyarakatnya akan tetap terjaga. Meski memang hal ini membutuhkan kesadaran berbagai pihak ditengah gerusan zaman, kemudahan tekhnologi dan gaya hidup modern saat ini.

Baca Juga

Akar Wangi, Jenis Tanaman Konservasi Yang Mempunyai Nilai Ekonomi Tinggi

Akar Wangi, Jenis Tanaman Konservasi Yang Mempunyai Nilai Ekonomi Tinggi

6 Maret 2023
Misteri Tersembunyi Alas Tlawah: Mata Air Berbentuk Kelopak Mata

Misteri Tersembunyi Alas Tlawah: Mata Air Berbentuk Kelopak Mata

17 Juli 2022

Setelah Pak Dukuh selesai sosialisasi tentang berbagai informasi pemerintahan, maka kemudian giliran Mbah Kaum yang ‘masrahke/ngecakke‘ (membaca) satu persatu ‘ubarampe‘ yang dibawa oleh warga. Di depan Pak Dukuh, ada satu nampan khusus yang isinya agak berbeda. Nampan ini berisi satu buah nasi tumpeng dan berbagai kelengkapan yang lain. Mbah Sukirin, pria yang mendekati usia hampir kepala tujuh sebagai kaum kemudian membaca satu persatu dengan logat Jawa yang kental.

“Ing wekdal siang menika ngedalaken sodakoh wilujengan, dinten Setu Pahing, mrengeti Wulan Maulud Nabi utawi Wulan Maulud, inggih menika wulan mijilipun junjungan ugi panutan kita Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Sedaya sedayanipun, enggih sarana nenuwun dumateng Gusti Ingkang Maha Juwaos, sak pengkeripun Wulan Maulud, sedaya masyarakat dipun paringi kawilujengan, katentreman, mugi mugi kawilujengan menika katetepna wiwit sakmenika dumugi sak lajeng lajengipun.

Sedaya menika namung sarana panyuwunan dumateng Gusti, mugi mugi warga masyarakat Tanjung, kaparingana ayom ayem, tata titi tentrem, dohna saking tulak sarik, kantuna wilujeng, waluya slamet sedayanipun

Ngedalaken rakan, sekul liwet sak ubarampe komplit, kersanipun kangge nyemerepi anggenipun nglenggahi bale dusun, utawi kangge nyemerepi anggenipun bale wisma sedaya warga masyarakat Tanjung. Ingkeng dipun semerepi sak lebeting nggriya, sak njabaning griya, sak lebetipun percuri, sak njawinipun percuri, rinten lan ndalu anggenipun nglenggahi bale dusun utawi bale wisma, paringana kukuh bakuh, jejeg pajek, tata titi tentrem, menapa ingkang dipinuwun rinten lan ndalu, pikantuk berkahipun Gusti Ingkang Maha Kuwaos

Ngedalaken jenang abrit petak kangge nyemerepi masiat saking bapa roh saking biyung, jenang baro baro kangge nyemerepi sederek kula panjenengan sedaya ingkang babaran sak wat tunggal pertapan sanes panggenan, cerak tanpa senggolan, tebih tanpa kikisan.Sak sampunipun siang menika dipun semerepi, mugi mugi sedaya kabul kangsil kanti slamet sedayanipun

Lha dene ngedalaken jenang abrit pethak kangge mengeti sengkala saban soben, ingkang dipun saba rinten lan ndalu, wonten pundi purukipun sedaya warga masayarakat Tanjung, mbokbilih wonten klentu lan lepatipun, mugi dipun apunten Gusti Ingkang Maha Kuwaos

Lha dene ngedalaken rakan golong dipun para-para, ingkang sak jodho kangge nyemerepi, ibu bumi, bapa kuasa, Ibu Hawa, Bapa Adam, ibu bumi ingkang maringi rejeki dumateng kula panjenengan sedaya, Bapa Kuasa ingkang paring pepadhang, Hawa lan Adam ingkang nurunaken kita sedaya. Awit dipun semerepi, mugi sedaya sedya lan pinuwunan saget dikabulaken Gusti Ingkang Maha Kuwaos.

Ingkang sak jodho malih ,kangge nyemerepi, ingkang dipun semerepi cikal bakal, akal bakal, wonten ing dusun Tanjung, ugi ingkang mbaureksa dusun. Cikal bakal akal bakal saget diparingi lepas parane jembar kubure. Ingkang mbaureksa dusun ngedohna tulak sarik panca baya, sedaya ampun ngantos dipun ganggu dipun reridu, sedaya masyarakat paringi ayom ayem, tata titi tentrem, wilujeng sedayanipun

Ingkang sak jodho malih, kangge memetri sedaya leluhur kula panjenengan sedaya, saking jaler saking estri, patut jaler patut estri, ageng alit enem sepuh, ingkang krumatan lan mboten krumatan, ingkang keparingan sekaran, boten keparingan sekaran, ing Wulan Maulud menika, kula panjenengan sedaya semerep.

Sedaya leluhur, sageta kabul kangsil ingkang marak sowan dumateng Pangeran. Mugi sedaya dosa lepatipun dipun ngapunten, dipapaaken swarga mulya wonten ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Kuwaos.

Lha ingkang sak jodho malih, kangge nyemerepi dinten pitu pekenan gangsal, kiblat sekawan, gangsal ingkang panjenegan lenggahi, medak tahun wolu, windu sekawan, wulan kalih welas dipun pawukoni, wuku tigang ndasa, mboten kawiji wiji.

Lha ingkang sak jodo malih, kangge nyenerepi, ingkang dipun semerepi Baginda Khilir baginda Ilyas, Bagindha khilir ingkang rumeksa toya, baginda ilyas ingkang rumeksa buwana. Sedaya warga masyarakat ing wekdal menika ngedalaken sodakoh wilujengan kangge mrengeti Wulan Maulud, mbokbilih wonten klenta- klentunipun, nyuwek godong sak suwek, nyawuk banyu sak cawukan, nyoklek kajeng sak ciklek, yen lepat paringana pangapunten, yen dosa paringi lebur ing dinten menika

Lha ingkang sak jodho malih, nyemerepi ingkang dipun semerepi Nabi Wali ingkang nilar petilasan ing wilayah pulau Jawi, sedaya dipun semerepi, mugi-mugi sedaya sedya, kajat niatipun sedaya masyarakat saget dikabulaken dumateng Gusti Ingkang Maha Kuwaos. Sak pengkerepun, kaparingana ayom-ayem, tata-titi saha tentrem.

Lha dene ngedalaken among. Sepindah ngemong-mongi Wulan Maulud, mugi mugi ampun wonten gangguan menapa napa wonten ing Dusun Tanjung, adohna tulak sarik panca baya, sageta ayom-ayem, tata titi tentrem, menapa ingkang dipun suwun rinten dalunipun saget kabul kangsil dumateng ngersanipun Gusti Ingkang Maha Kuwaos.

Ingkang sak lajengipun, ingkang dipun semerepi Kyai Among Nyai Among, Kyai Bodho Nyai Bodho ingkang momong sedaya masyarakat Tanjung, masi bodo ingkang momong keluarganipun.l piyambak-piyambak, ampun ngantos dimong ing pinggiring geni, dimongo sak tengahing rejeki, kantuna teguh timbul wiyana slamet

Lha ingkang sak jodho malih, kangge nyemerepi, ingkang dipun semerepi, kutu kutu walang atoho, sak lumahing bumi, sak kureping langit, sedaya ingkang manut tuntunan agama, mboten kawiji wiji, sedaya dipun sumerepi. Mugi mugi sedaya kaparingan ayom-ayem tata titi tentrem saha tentrem, saking wekdal menika dumugi sak lajengipun

Mugi mugi, wilujengan menika wau sageta kecakan berkumumam, mapan wonten padununganipun piyambak piyambak“

Setelah selesai ‘dipasrahkan‘, maka kemudian rangkaian acara Muludan ditutup dengan do’a oleh ‘modhin‘ atau imam masjid. Seluruh prosesi acara berlangsung dengan khidmad. Warga yang hadir dengan lirih mengamini apa yang didoakan, baik oleh Mbah Kaum maupun Modhin.

Doa bersama saat Kenduri Muludan

Dalam ritual adat pasca Agama Islam masuk ke tanah Jawa yang dibawa oleh Wali Sanga, keberadaan Nabi Muhammad memang menempati posisi yang istimewa. Warga menghormati Nabi dengan makanan khusus yang terbaik dari seluruh ‘ubarampe‘ yang biasa disajikan.

Beberapa ritual lain misal selamatan orang meninggal, bersih desa (rasulan), selamatan mendirikan rumah atau yang lain, warga menyajikan ‘ingkung ayam dan sega wudhuk‘ khusus untuk ‘caos dhahar‘ Kanjeng Nabi. Mbah Kaum menyebutnya dengan “sekul suci ulam sari, kagem caos dhaharan junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga ugi para sekabatipun, Abu Bakar, Umar, Usman tuwin Baginda Ngali“.

Akulturasi budaya dan agama yang terjadi khususnya di tanah Jawa memang bisa dikatakan berhasil dengan baik. Nilai-nilai luhur budaya tinggalan leluhur yang dilestarikan oleh masayarakat, dipadukan dengan nilai-nilai agama yang dibawa oleh para ulama. Hasilnya, tidak ada yang kalah atau dikalahkan, semua berjalan dengan damai, dan memunculkan budaya baru yang masih bertujuan untuk memelihara kedamaian, keselarasan serta harmoni, baik kepada alam, sesama, maupun Tuhan.

Tulisan Terbaru

Bukan Sekedar Batu Perhiasan, Ternyata Banyak Manfaat Batu Akik Bagi Yang Percaya

Bukan Sekedar Batu Perhiasan, Ternyata Banyak Manfaat Batu Akik Bagi Yang Percaya

30 Maret 2023
Tular Srawung, Tujuh Pilar Perjuangan Sanggar Lumbung Kawruh

Tular Srawung, Tujuh Pilar Perjuangan Sanggar Lumbung Kawruh

29 Maret 2023
Upacara Pangrupukan Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 di Kaliwaru

Upacara Pangrupukan Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 di Kaliwaru

25 Maret 2023
Anjir Bahasa Gaul, dan Dusun Nganjir Yang Terancam Longsor

Anjir Bahasa Gaul, dan Dusun Nganjir Yang Terancam Longsor

16 Maret 2023
Tags: Upacara Adat
KirimBagikan
Post Sebelum

Tutur dan Tular Kampanye Lingkungan Lewat Kesenian Wayang

Post Selanjutnya

Urap Daun Kancu, Praktek ‘Farm to Table’ Faktual Masyarakat Desa Gunungkidul

Edi Padmo

Edi Padmo

Penanam pohon

TulisanTerkait

Upacara Pangrupukan Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 di Kaliwaru
Adat

Upacara Pangrupukan Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 di Kaliwaru

25 Maret 2023
‘Sambatan, Neba, Derep’, Budaya Faktual Relasi dan Kohesi Sosial Warga Desa di Gunungkidul
Adat

‘Sambatan, Neba, Derep’, Budaya Faktual Relasi dan Kohesi Sosial Warga Desa di Gunungkidul

8 Februari 2023
Makna Prosesi dan Ubarampe Upacara Adat Tingkeban atau Mitoni
Adat

Makna Prosesi dan Ubarampe Upacara Adat Tingkeban atau Mitoni

19 Januari 2023
Tahapan dan Makna Selamatan Orang Meninggal Dalam Adat Tradisi Masyarakat Jawa
Adat

Tahapan dan Makna Selamatan Orang Meninggal Dalam Adat Tradisi Masyarakat Jawa

11 Desember 2022
Post Selanjutnya
Urap Daun Kancu, Praktek ‘Farm to Table’ Faktual Masyarakat Desa Gunungkidul

Urap Daun Kancu, Praktek 'Farm to Table' Faktual Masyarakat Desa Gunungkidul

Dilema Telaga Mengering, Solusi Pengetahuan Modern dan Pentingnya Kearifan Lokal

Dilema Telaga Mengering, Solusi Pengetahuan Modern dan Pentingnya Kearifan Lokal

Tradisi Nglangse, Upaya Pelestarian Lingkungan dan Budaya

Tradisi Nglangse, Upaya Pelestarian Lingkungan dan Budaya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tulisan Lainnya

Secuil Sejarah Asal Usul Topeng Bobung

Secuil Sejarah Asal Usul Topeng Bobung

1 tahun lalu
Penamaan Tempat di Gunungkidul Berdasarkan pada Kondisi Geografisnya

Penamaan Tempat di Gunungkidul Berdasarkan pada Kondisi Geografisnya

10 bulan lalu
Daun Sirih, Manfaat dan Filosofinya Dalam Budaya Masyarakat Jawa

Daun Sirih, Manfaat dan Filosofinya Dalam Budaya Masyarakat Jawa

1 tahun lalu
Rumah Adat Jawa dan Trend Urbanisasinya

Rumah Adat Jawa dan Trend Urbanisasinya

1 tahun lalu
Analisis Semiotis Ubarampe Dalam Upacara Adat Rasulan di Gunungkidul

Analisis Semiotis Ubarampe Dalam Upacara Adat Rasulan di Gunungkidul

1 tahun lalu
Filosofi dan Makna Simbol-Simbol Dalam Gunungan Wayang Kulit Jawa

Filosofi dan Makna Simbol-Simbol Dalam Gunungan Wayang Kulit Jawa

11 bulan lalu
‘Sabar lan Narima’ Kunci Mbah Tumi Puluhan Tahun Menekuni Profesi sebagai Pembuat Minyak Klentik

‘Sabar lan Narima’ Kunci Mbah Tumi Puluhan Tahun Menekuni Profesi sebagai Pembuat Minyak Klentik

1 tahun lalu
rebowagen.com

  • Tentang
  • Team
  • Pedoman
  • Kontak

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Home
  • Lingkungan
  • Seni & Budaya
    • Seni
  • Sejarah
    • Cerita Rakyat
    • Mitos
  • Sosial
  • Kearifan Lokal
  • Pertanian
  • Adat

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist